Sunday, April 20, 2003

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi

Tumbuh Kembang Anak



Seringkali orang tua bertanya, "Kok anak saya tidak setinggi anak tetangga saya" atau "Dok, kenapa anak saya tidak bisa gemuk", dan lain-lain. yagn perlu diketahui oleh orang tua adalah tumbuh kembang setiap anak tidak mungkin sama, karena sekali lagi, banyak faktor yang mempengaruhinya, yang dikenal dengan faktor biopsikososial (faktor biologis, faktor psikologis, dan faktor sosial). Lalu, apa sebenarnya faktor biologis, faktor psikologis, dan sosial itu ?

Faktor Biologis

Apakah faktor biologis itu ? Kesehatan ibu sejak hamil hingga melahirkan, kesehatan anak sejak dilahirkan, keadaan gizi anak, kebersihan anak, faktor bawaan dari orang tua semuanya merupakan faktor biologis. Intinya, faktor biologis adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kesehanan (baik kesehatan ibu maupun anak) dan faktor keturunan. Perlu diingat bahwa seluruh komponen faktor biologis ini saling berkaitan satu sama lain. Untuk menghasilkan tumbuh kembang anak yang maksimal, semua komponen faktor biologis ini harus diperhatikan, tidak boleh salah satu saja. Sebagai contoh, seorang anak yang lahir dalam keadaan sehat dari ibu yang sehat pula belum menjamin tumbuh kembangnya pasti akan sempurna, karena apabila dalam perjalanan tumbuh kembangnya tiba-tiba anak menderita sakit yang berat dan lama, misalnya radang selaput otak, tumbuh kembang anak selama sakit akan terganggu, sehingga akhirnya tumbuh kembang anak tidak optimal. Contoh lainnya, mengapa dari pasangan orang tua yang tinggi dapat lahir anak dengan tinggi kurang dari rata-rata ?

Melihat dari faktor keturunannya, memang dapat diramalkan kalau kelak anak akan tinggi juga seperti ayah ibunya, tetapi sekali lagi perlu diingat bahwa faktor keturunan tidak bekerja sendirian dalam menentukan tumbuh kembang anak, masih ada faktor lain. Apabila selama hamil ibu kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi atau sering sakit-sakitan atau meminum obat sembarangan atau merokok atau dari segi anak, kurangnya anak memakan makanan yang bergizi selama masa tumbuh kembangnya atau anak sering sakit-sakitan, akhirnya apa yang diramalkan tersebut tidak akan menjadi kenyataan. Bahkan mungkin sebagai akibat ibu sering sakit-sakitan atau meminum obat sembarangan atau merokok atau menjalani rontgen paru-paru selama hamil, bayi yang dilahirkannya dapat menderita kecacatan.

Sekali lagi perlu diingat, bahwa kesehatan ibu, kesehatan anak, keadaan gizi anak, kebersihan anak, faktor bawaan dari orang tua merupakan faktor yang saling terkait dan tidak bekerja sendiri-sendiri, sehingga apabila menginginkan tumbuh kembang anak yang optimal, semua komponen ini harus berjalan dengan baik.

Faktor Psikologis

Yang dimaksud dengan faktor psikologis adalah bagaimana cara anak dibesarkan. Tanggap/tidaknya orang tua terhadap kebutuhan anak, bagaimana cara orang tua memenuhi kebutuhan anak, dapat/tidaknya orang tua berespons sesuai dengan keinginan anak, mengerti/tidaknya orang tua akan keinginan anak, semuanya termasuk ke dalam faktor psikologis. Faktor psikologis ini berperan terutama terhadap perkembangan anak, baik temperamennya, emosinya, sikapnya, tingkah lakunya, kebiasaannya, kesukaannya, cara berpikirnya, dan lain-lain. Sebagai contoh, apabila anak sedang takut/sedih/stress, anak mungkin bereaksi dengan menangis terus menerus atau mengambek atau dalam bentuk hal-hal lainnya yang biasanya menjengkelkan orang tua.

Orang tua yang kurang mengerti akan keadaan anaknya mungkin bereaksi dengan membentak atau meninggalkan bahkan memukul anak. Ini tentu saja tidak akan menolong anak, tetapi membuatnya semakin stres dan takut. Apabila orang tua tetap tidak mau belajar untuk mengerti anak dan hal seperti ini terjadi terus menerus, akhirnya akan terbentuk anak dengan kepribadian yang kasar, sulit bergaul, mau menang sendiri, dan suka mengamuk. Tetapi, ini juga bukan berarti orang tua harus menuruti seluruh keinginan anak atau memanjakan anak. Karena anak yang terlalu dimanja tidak akan menghasilkan anak dengna kepribadian yang tidak berbeda. Yang benar, bersikap wajar sajalalah terhadap anak. Intinya adalah adanya pengertian antar orang tua dan anak, terutama pada tahun pertama kehidupannya, dimana anak belum dapat mengutarakan keinginannya dengan kata-kata, tetapi tahun pertama ini yang paling menentukan kepribadiannya kelak. Sukar ? Sebenarnya alam sendiri telah menciptakan bahwa antara ibu dan anak terdapat ikatan batin, sehingga otomatis ibu akan mengerti apa yang dibutuhkan anaknya. Dengan pergaulan sehari-hari bersama anak, ikatan batin ini semakin terasah, sehingga ibu lebih mudah mengerti kebutuhan anak. Misalnya apabila anak nangis dan tidak mau makan, dapat berarti anak lelah atau sakit. Pengertian ibu dan anak ini benar-benar membantu tumbuh kembangnya. Karena itu sangat dianjurkan bagi ibu untuk merawat sendiri anaknya, paling tidak selama tahun pertama kehidupannya.

Faktor Sosial

Lalu, apa yang dimaksud dengan faktor sosial ? Yang dimaksud dengan faktor sosial adalah segala hal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak di luar kedua faktor lainnya (faktor biologis dan faktor psikologis). Jadi yang termasuk ke dalam faktor sosial ini adalah orang-orang yang tinggal serumah degnan bayi, teman bermainnya, tetangganya, bahkan termasuk tempat tinggalnya dan barang-barang mainannya. Karena pada tahun pertama kehidupannya sebagian besar waktu bayi dihabiskan di rumah, maka pada awalnya lingkungan rumahnya yang sangat mempengaruhi bayi, termasuk individu yang berada di dalamnya. Pada dasarnya setiap anak lahir dengan sifat senang untuk mengamati lingkungannya, mencontoh sikap seseorang, bahkan meniru kebiasaan seseorang. Tambahan lagi sejak berumur 8 bulan, biasanya bayi memilih untuk dekat dengan orang tertentu saya yang biasanya adalah orang yang mengasuhnya. Nah, sikap, sifat, dan kebiasaan orang ini sangat mempengaruhi anak dan bahkan anak mungkin menganggap orang ini sebagai panutannya, sehingga setiap hal pada diri orang tersebut mungkin ditirunya. Karena itu, sekali lagi, sangat dianjurkan agar orang tua merawat sendiri anaknya, terutama pada tahun pertama kehidupannya.

Setelah anak lebih besar dan mulai bermain dengan teman sebayanya, anak mulai mendapat pengaruh dari temannya. Bahkan apabila anak sudah bersekolah, gurunya, teman sekolahnya, penjaga sekolahnya, bahkan orang tua temannya dapat mempengaruhi anak. Karena itu, pemilihan teman, lingkungan pergaulan, dan sekolah anak sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama untuk perkembangannya. Tetapi ini juga bukan berarti orang tua harus bersifat diktator, mendominasi anak, dan tidak mau mendengarkan keinginannya. Karena, seorang anak yang terlalu dikekang akan menghasilkan seorang anak yang bersifat pemberontak. Jadi bagaimana seharusnya ? Seperti yang telah kami uraikan di atas, bersikap wajarlah terhadap anak dan sekali lagi, intinya adalah pengertian antara orang tua dan anak. Bagaimana pengertian ini dapat timbul tidak ada seorang yang dapat mengajarkan, karena melalui hubungan antara orang tua dan anak sehari-hari pengertian ini akan timbul dengan sendirinya.

Scientific Dept. Klinik Anakku,

Majalah 'Anakku' ed.2, thn 1999.

No comments: