Sunday, April 20, 2003

Tidak Normalkah Pertumbuhan Anak saya?

TIDAK NORMALKAH PERTUMBUHAN ANAK SAYA?


Bila pertumbuhan anak saya tak sesuai dengan patokan umum, apakah berarti pertumbuhan anak saya tidak normal ?

Tentu saja belum tentu. Gambaran pertumbuhan di atas diberikan agar orang tua mengetahui kira-kira seperti apa pertumbuhan anak yang normal itu. Agar lebih akurat, maka dilakukan cara lainnya juga untuk memantau pertumbuhan anak yang secara garis besar dibagi atas :

Secara Klinis.

Melalui pemeriksaan laboratorium.

Secara antropometrik.

Analisa diet, dan lain-lain.

Pemantauan pertumbuhan secara klinis hanya dapat dilakukan oleh dokter. Pada pemantauan pertumbuhan secara klinis, dokter berusaha menegakkan diagnosis ada/tidaknya gangguan pertumbuhan dengan cara anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan antropometrik serta laboratorium bila perlu. Karena pertumbuhan memang merupakan suatu proses yagn kompleks dan melibatkan banyak faktor, maka memang seringkali dalam pemantauannya pun tidak dapat menggunakan salah satu cara di atas, tetapi biasanya antar keempat cara tersebut saling mendukung satu sama lain untuk diperoleh diagnosis gangguan pertumbuhan yang tepat.

Dalam anamnesis, dokter berusaha mencari adanya gangguan pertumbuhan dengan cara mengajukan pertanyaan pada orang tua yang berhubungan dengan riwayat kelahirannya, berat badan anak ketika lahir, riwayat makanannya, keadaan ibu ketika hamil, pola makannya, dan lain-lain. Setelah anamnesis, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik yang juga bertujuan untuk mencari adanya gangguan pertumbuhan dan penyebabnya, berupa penilaian proporsi tubuh, berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lain sebagainya. Penyebab gangguan pertumbuhan ada bermacam-maca, baik akibat penyakit tertentu, kelainan sejak lahir, faktor bawaan, pola makan yang salah, dan lain sebagainya. Apabila berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dicurigai adanya faktor penyebab tertentu, tetapi masih agak meragukan, biasanya dokter melakukan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium dilakukan sesuai dengan dugaan faktor penyebab tersebut, dapat berupa pemeriksaan darah, kulit, rambut, dan lain sebagainya. Cara-cara ini mungkin sulit dilakukan oleh orang non-medis, tetapi bukan berarti orang non-medis tidak dapat memantau pertumbuhan anak. Ada cara lain yang dapat dilakukan oleh hampir semua orang, yaitu secara antropometrik.

Apakah cara antropometrik itu? Cara antropometrik adalah cara yang dilakukan untuk memantau pertumbuhan anak melalui pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas, dan tebal lipatan kulit. Dari kelima ukuran ini, yang sering digunakan adalah berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Tetapi berat badan, tinggi badan, lingkar kepala belum mempunyai arti apa-apa terhadap pertumbuhan apabila tidak dibandingkan dengan ukuran lainnya dan tidak dilakukan secara berkala. Biasanya yang digunakan sebagai perbandingan adalah umur (berat badan terhadap umur, tinggi badan terhadap umur, dan lain-lain) atau membandingkan berat badan dengan tinggi badan atau lingkar lengan atas dengan tinggi, dan lain-lain. Bagaimana caranya agar angka-angka ini menunjukkan arti ? Agar angka-angka ini menunjukkan arti, biasanya dibandingkan dengan standarnya. Ada bermacam-macam standar yang dapat digunakan, yaitu data Depkes, data NCHS, data WHO-NCHS, data Jumadias, dan lain sebagainya. Yang banyak digunakan hingga saat ini adalah standar dari NCHS dalam bentuk kartu pertumbuhan.

Apakah sebenarnya kartu pertumbuhan itu ? Kartu pertumbuhan adalah suatu kartu yang dibuat berdasarkan data yang dikumpulkan oleh NCHS (National Center for Health Statics) selama ± 12 tahun dari > 20.000 anak, mulai bayi baru lahir sampai dengan anak berusia 18 tahun. Kartu pertumbuhan ini dibeda-bedakan antara anak laki-laki dan perempuan, juga dibeda-bedakan untuk berbagai umur, berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Sebagai gambaran, ada kartu pertumbuhan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala masing-masing untuk anak laki-laki dan anak perempuan yang dibedakan lagi atas kartu untuk anak berumur 0-36 bulan dan 3-18 tahun. Pada kartu pertumbuhan ini, terdapat 7 garis, yang disebut garis persentil, yaitu garis persentil 5, 10, 25, 50, 75, 90, dan 95. Tiap garis persentil menunjukkan persentase anak dari umur tertentu dengan berat badan, tinggi badan, atau lingkar kepala di bawah garis tersebut. Misalnya, pada kartu berat badan untuk anak laki-laki berumur 0-36 bulan. Terlihat bahwa garis dari usia 9 bulan berpotongan dengan garis persentil 25 pada berat badan 8,5 kg. Artinya, 25% dari anak laki-laki berumur 9 bulan mempunyai berat badan < 8,5 kg. Garis persentil 50 merupakan garis median. Anak dengan berat badan/tinggi badan/lingkar kepala di bawah garis ini menunjukkan berat badan/tinggi badan/lingkar kepala yang kurang dari normal yang apabila tidak diatasi dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang. Lalu, bagaimana mengartikan kartu tumbuh kembang ini ?

Yang dinilai dari kartu pertumbuhan ini bagaimana kecenderungan dari berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala ini dari wakti ke waktu. Secara berkala, berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak diukur, hasil yang diperoleh dipetakan pada kartu pertumbuhan sesuai dengan ukuran berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan usianya. Titik-titik yang diperoleh dihubungkan, sehingga diperoleh suatu garis. Lalu, bagaimana garis pertumbuhan yang normal tersebut? Sebagai patokan, dikatakan pertumbuhan anak normal apabila garis pertumbuhannya di kartu pertumbuhan berada pada persentil 50 atau lebih. Tetapi ini tidak dapat sepenuhnya dipakai sebagai patokan, yang lebih penting adalah bagaimana arah garis pertumbuhan anak. Biasanya setelah berumur 18 bulan, setiap anak tumbuh dalam suatu garis pertumbuhan. Untuk menilai normal / tidaknya pertumbuhan anak, garis pertumbuhan ini dinilai, apakah cenderung mendatar atau menurun, atau justru malah menaik. Garis pertumbuhan yang menurun terus menerus, harus diperhatikan, karena kemungkinan terjadi gangguan dari pertumbuhan anka. Sebaiknya anak segera dibawa ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Tetapi, penilaian harus berhati-hati pada 2 tahun + pertama kehidupan anak, karena pada saat ini anak belum mempunyai garis pertumbuhan yang tetap. Pada tahun pertama kehidupannya, keadaan rahim masih mempengaruhi pertumbuhan anak, lalu terjadi penyesuaain terhadap faktor bawaan dari kedua orang tua, sehingga garis pertumbuhannya berubah lagi. Barulah setelah anak berusia 13-18 bulan, anak telah mempunyai garis pertumbuhan tertentu, sehingga penilaian pertumbuhannya dengan kartu pertumbuhan menjadi lebih mudah.

Sekali lagi, agar penilaian pertumbuhan dapat dilakukan dengan tepat, sebaiknya tidak hanya menggunakan kartu pertumbuhan ini saja, tetapi dikombinasikan dengan gambaran klinis anak, pola makannya, kesehatannya, dan perlu juga diperhatikan profil orang tuanya sendiri. Contohnya, seorang anak yang lahir dari orang tua yang tidak tinggi dan kurus, tetapi lahir dengan berat badan di atas rata-rata, biasanya garis pertumbuhannya menunjukkan penurunan pada umur 3-6 bulan sampai kira-kira anak berumur 13-18 bulan dengan maksud untuk menyesuaikan dengan faktor bawan dari orang tuanya. Sebaliknya bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari rata-rata dari orang tua yang berbadan tinggi besar, biasanya ia akan menunjukkan kenaikan garis pertumbuhan yang berarti sebagai usaha untuk mencapai potensi genetiknya.

Sekarang, mari kita bahas mengenai cara pemantauan pertumbuhan baerdasarkan analisa diet. Biasanya cara ini hanya dapat dilakukan oleh dokter atau paramedis atau ahli gizi. Biasanya mereka melakukan analisa terhadap pola makan anak dan menentukan cukup / tidaknya pola makan ini untuk menunjang pertumbuhan anak.

Selain cara-cara di atas, ada cara lainnya yang dapat digunakan untuk memantau pertumbuhan anak, tetapi baisanya cara ini lebih rumit. Di antaranya adalah :

Propororsi tubuh. Seperti telah dijelaskan di awal, ketika bayi lahir, biasanya kepalanya terlihat lebih besar dari tubuhnya. Hal ini wajar untuk seorang bayi. Tetapi sejalan dengan pertumbuhan anak, walaupun pada awalnya pertumbuhan kepala berjalan lebih cepat, tetapi akhirnya pertumbuhan tubuh anak dapat mengejarnya, sehingga justru akhirnya terlihat tubuh dan kaki tangannya lebih panjang. Proporsi tubuh ini juga dapat dilihat dengan angka dengan cara membandingkan tubuh bagian atas dengan bagian bawah. Biasanya perbandingan ini sekitar 1,7 pada bayi baru lahir, 1,3 pada anak berusia 3 tahun, dan sekitar 1.0 pada anak yang berusia di atas 7 tahun. Angka perbandingan ini sekali lagi hanya sebagai patokan saja dan tidak dapat dipakai secara kaku. Apabila angka ini jauh di atas angka standartnya, mungkin menderita kelainan, di antaranya ricketsia atau dwarfisme. Apa yang dimaksud dengan tubuh bagian bawah dan tubuh bagian atas? Yang dimaksud sebagai tubuh bagian bawah adalah mulai dari tulang kemaluan sampai ke tanah, sedangkan yang dimaksud dengan tubuh bagian atas adalah tinggi badan dikurangi dengan tinggi tubuh bagian bawah.

Gambaran pematangan tulang. Biasanya dilakukan melalui foto rontgen. Dengan foto rontgen ini dilihat apakah telah timbul pusat penulangan di tempat-tepat tertentu sesuai dengan umur anak. Contohnya, pada anak berumur 3 minggu, biasanya mulai terdapat pusat penulangan di tempurung kapalanya dan di lengannya. Pada anak berumur 2-15 bulan di tulang-tulang penyusun telapak tangannya, dan lain-lain. Seperti apakah pusat penulangan ini ? Pada foto rontgen, pusat penulangan ini terlihat sebagai gambaran putih pada tulang. Pada tempat ini biasanya mulai terjadi proses penulangan yang terus berjalan hingga seluruh tulang mengalami proses penulangan ini. Akibat proses penulangan inilah akhirnya diperoleh tulang anak yang kuat, sehingga anak dapat berlari, meloncat, dan sebagainya. Selain cara di atas, ada cara lainnya untuk menilai pertumbuhan melalui gambaran pematangan tulang, yaitu dengan membandingkan umur tinggi dan umur tulang. Apa yang dimaksud dengan umur tinggi ? Yang dimaksud dengan umur tinggi adalah umur yang diperoleh dengan mengkonversikan tinggi anak saat diperiksa dengan tinggi rata-rata yang seharusnya pada umur tertentu. Misalnya, seorang anak yang berumur 30 bulan dan mempunyai tinggi rata-rata sesuai dengan anak berumur 13 bulan, maka dikatakan umur tingginya adalah 13 bulan, bukan 30 bulan. Sedangkan yang dimaksud umur tulang adalah umur yang ditentukan sesuai dengan gambaran pusat penulungan yagn ada. Misalnya, walaupun anak telah berumur 30 bulan, tetapi gambaran pusat penulangannya sesuai degnan anak berumur 20 bulan, maka dikatakan umur tulangnya 20 bulan. Lalu antara kedua umur ini dibandingkan dan berdasarkan standar-standar tertentu, dikatakan pertumbuhannya normal/tidak.

Perubahan pada gigi. Gigi yang sehat akan mengalami tahap yang disebut mineralisasi, erupsi, dan eksfoliasi. Mineralisasi adalah proses penimbunan zat-zat mineral tertentu pada gigi (seperti kalsium, magnesium, dan lain-lain), sehingga gigi menjadi kuat. Erupsi adalah peristiwa munculnya gigi pada anak dan eksfoliasi adalah peristiwa tanggalnya gigi susu, diikuti tumbuhnya gigi tetap/permanen. Mineralisasi telah dimulai sejak dalam kandungan hingga anak berusia 3 tahun untuk gigi susu dan hingga 25 tahun untuk gigi tetap/permanen. Setiap gigi mengalami mineralisasi pada saat yang berlainan, misalnya gigi seri mengalami mineralisasi sejak anak berada dalam kandungan hingga berumur 18-24 bulan, dan lain sebagainya. Dengan demikian dapat diketahui normal/tidaknya pertumbuhan anak. Erupsi untuk gigi susu biasanya mulai terjadi ketika anak berumur 6 bulan yang dimulai dengan gigi seri, gigi taring, gigi geraham. Mulai anak berrumur 6 tahun-12 tahun, mulailah terjadi eksfoliasi yang segera diikuti dengan erupsi gigi permanen atau setelah 4-5 bulan kemudian. Pertumbuhan dicurigai terganggu apabila mineralisasi, erupsi, dna eksfoliasi tidak terjadi pada saat yang telah ditentukan. Misalnya, apabila hingga usia 13 bulan anak belum tmempunyai gigi sama sekali, maka kemungkinan pertumbuhannya terganggu.

Cara yang lainnya adalh sengan membandingkan fungsi tubuh dari umur ke umur berdasarkan kenyataan bahwa sejalan dengan bertambahnya umur, fungsi tubuh pun akna mengalami perubahan.

Apabila dicurigai adanya kemungkinan gangguan pertumbuhan, sebaiknya Anda segera membawa anak Anda ke dokter agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut.

Scientific Dept. Klinik Anakku,

Majalah 'Anakku' ed.2, thn 1999.

No comments: