Monday, April 28, 2003

TANYA JAWAB SEPUTAR PERKEMBANGAN OTAK BAYI

Otak bayi bukan miniatur otak dewasa. Ia masih akan menjadi besar danberkembang dari otak yang semula imatur menjadi matur.Selama otak berkembang pesat di tahun-tahun pertama kehidupan anak,inilah saat paling tepat untuk menstimulasinya. Lalu banyak pertanyaanmuncul, mengapa stimulasi yang interaktif harus diberikan di masa-masa tersebut. Inilah jawaban yang diberikan Dr. Dwi Putro Widodo Sp.A(K),M.Med., Ketua Kelompok Kerja Neurologi Anak PP IDAI Pusat, ataspertanyaan-pertanyaan seputar tumbuh kembang otak bayi.

Kapan organ otak mulai terbentuk?

Otak mulai tumbuh dan berkembang sejak bayi masih dalam kandungan,tepatnya setelah usia kehamilan 8 minggu. Susunan saraf pusat atau otakmerupakan organ yang pertama kali terbentuk. Pada awalnya dimulai denganpembentukan lempeng saraf (neural plate) pada sekitar hari ke-16kehamilan. Kemudian, lempeng saraf ini menggulung membentuk tabung saraf(neural tube) pada hari ke-22. Lalu, mulailah diproduksi sel-sel saraf.

Nah, pada hari ke­35 kehamilan atau sekitar minggu kelima, mulaiterlihat cikal-bakal otak besar di ujung tabung saraf. Selanjutnya,terbentuklah batang otak, otak kecil dan bagian-bagian lainnya.
Mulai usia delapan minggu kehamilan, terjadilah produksi sel saraf luar biasa cepatnya, kira-kira mencapai 250 ribu per detik. Pertumbuhan danperkembangan otak juga berlangsung cepat sekali, terutama mulai ditrimester ketiga, kira-kira saat kehamilan berumur 25 minggu hingga anakberusia 2 tahun.Bagaimana tahap perkembangan otak? Proses tumbuh kembang otak sangat kompleks dan melalui beberapa tahapan,yaitu penambahan sel-sel saraf (poliferasi), perpindahan sel saraf(migrasi), perubahan sel saraf (diferensiasi), pembentukan jalinan sarafsatu dengan yang lainnya (si- naps), dan pembentukan selubung saraf(mielinasi).

1. Poliferasi
Pada awalnya, bentuk sel saraf (neuron) masih sederhana. Kemudian,mengalami pembelahan sehingga menjadi banyak. Inilah yang disebut prosespenambahan (poliferasi) sel saraf. Proses proliferasi ini berlangsungpada usia kehamilan sekitar 4-24 minggu.

Proses poliferasi sel sarafselesai/berhenti pada waktu bayi lahir.

2. Migrasi
Setelah proses poliferasi, sel saraf akan mengalami migrasi atauberpindah ke tempatnya masing-masing. Ada yang menempati wilayah depan,belakang, samping, dan bagian atas otak. Waktu terjadi perpindahannyaberbeda-beda sesuai program yang sudah dibentuk secara genetik danalamiah.Setelah sampai di "rumahnya" masing-masing, sel-sel saraf laluberkembang. Setiap "rumah" memiliki kurva pertumbuhan sendiri-sendiri.Percepatan pertumbuhannya juga berbeda-beda. Tak heran kalau kemampuanotak setiap anak juga berbeda. Proses migrasi sebenarnya berlangsungsejak kehamilan 16 minggu sampai akhir bulan ke-6. Proses migrasi initerjadi secara bergelombang. Artinya, sel saraf yang bermigrasi lebihawal akan menempati lapisan dalam dan yang bermigrasi berikutnyamenempati lapisan luar (korteks serebri).

3. Diferensiasi
Pada akhir bulan ke-6 kehamilan, lempeng korteks sudah memiliki komponensel saraf yang lengkap. Seiring dengan itu juga sudah tampak adanyadiferensiasi. Yaitu perubahan bentuk, komposisi dan fungsi sel sarafmenjadi enam lapis seperti pada orang dewasa.Sel saraf kemudian berubah menjadi sel neuron yang bercabang-cabang danjuga berubah menjadi sel penunjang (sel glia). Sel penunjang ini tumbuhbanyak setelah sel saraf menjadi matang dan besar. Fungsi sel glia jugamengatur kehidupan individu sehari-hari.

4. Sinaps
Selanjutnya terjadi pembentukan jalinan saraf satu dengan yang lainnya(sinaps). Setelah menjalani mielinisasi (proses pematangan selubungsaraf), sinaps makin bertambah banyak.

5. Mielinisasi
Proses pematangan selubung saraf (myelin) yang disebut mielinisasi masihterus berkembang. Proses ini terjadi terutama beberapa saat sebelumterjadi kehamilan. Pematangan selubung saraf mencapai puncaknya ketikabayi berumur satu tahun. Setelah bayi lahir terjadi pertumbuhan serabutsaraf. Lalu, terjadi peningkatan jumlah sel glia yang luar biasa sertaproses mielinisasi.Semua proses tersebut, selain berlangsung alamiah, juga dipengaruhi olehstimulasi dan nutrisi. Nah, di sinilah pentingnya peranan orang tua padamasa prenatal (kehamilan) dan pascanatal (setelah kelahiran) dalamperkembangan otak anak. Karena itu, jika ibu atau ayah menghendaki sikecil mempunyai otak yang berkualitas, maka perlu memahami tahapan perkembangan otak anak meskipun secara garis besar saja.

Persiapan agaranak memiliki otak yang berkualitas harus dimulai sebelum kehamilan,selama masa hamil, dan setelah bayi lahir sampai proses perkembanganotak itu selesai.Berapa berat otak bayi?Berdasarkan hasil penelitian, dibandingkan dengan seluruh berat badanternyata berat otak hanya mencapai 2-3 persen. Rata-rata ketika barulahir berat otak bayi adalah 350 gram. Kemudian, menginjak usia 1 tahunbertambah menjadi 1.200 gram. Percepatan pertambahan berat otak padasetiap anak berbeda-beda, tergantung pada faktor genetik dan lingkungannya.

Penelitian juga menyebutkan, otak bayi baru lahir ternyata besarnyasudah mencapai 25 persen dari otak orang dewasa. Kemudian, pada usia satu tahun perkembangannya sudah mencapai 70 persen dari otak dewasa.
Pada umur satu tahun juga otak bayi sudah mengandung 100 miliar selneuron. Dari angka tersebut, sekitar 70-80 persen sel neuronnya telahterbentuk secara lengkap.
Memang, sejak bayi dilahirkan sampai berusia 1 tahun terjadi pertumbuhanotak yang sangat pesat sehingga masa ini disebut periode lompatanpertumbuhan otak. Dalam rentang waktu tersebut, sel neuron sangatdipengaruhi oleh faktor lingkungan. Maka tak salah jika orang tuadisarankan memanfaatkan waktu yang berharga ini untuk menstimulasi bayisecara optimal.

Berdasarkan penelitian juga, diketahui bahwa pertumbuhan danperkembangan otak anak perempuan ternyata lebih cepat dibandingkan otakanak laki-laki. Sebaliknya, konon otak anak laki-laki lebih besardibandingkan otak perempuan. Kenapa? Kemungkinan karena faktor genetik.Apa yang mempengaruhi perkembangan otak?Yang pasti, tumbuh-kembang otak dipengaruhi oleh faktor genetik danlingkungan. Jika kedua faktor ini tak mendukung, maka dengan sendirinyatumbuh-kembang otak jauh dari optimal.

Faktor genetik dan lingkungan takbisa berdiri sendiri, keduanya saling berkaitan dan bergandengan agarotak berkembang dengan baik.Faktor genetik dipengaruhi juga oleh kondisi kesehatan ataupun gizi saatsi kecil masih berupa janin.
Jadi, kalau ibu kekurangan gizi, otomatisperkembangan sel-sel saraf dan pertumbuhan jaringan saraf janin pun tidak sebanyak yang harusnya bisa dicapai jika gizi ibu bagus.Alhasil, otak bayi cenderung kecil dan kemungkinan kemampuan memorinyamenjadi sedikit.
Proses kerja otaknya juga lebih lamban ketimbang otak yang ukurannya lebih besar. Kelak, perkembangan motorik si kecil akanterlambat dan sehari-hari pun ia terlihat kurang cerdas. Tak heran, jikaibu hamil sangat dianjurkan untuk selalu mengonsumsi makanan yangbergizi.

Faktor lingkungan, dalam hal ini orang tua, juga punya peran yangpenting terutama untuk menstimulasi si kecil. Rangsangan yang lebihoptimal tentu harus diberikan setelah bayi lahir ketimbang waktu iamasih dalam kandungan. Suara atau belaian orang tua merupakan stimulasibagi bayi yang dapat mempercepat perkembangan otaknya.Kenapa otak harus distimulasi?Tanpa stimulasi, otak bayi menjadi tidak terolah. Akibatnya, jaringansaraf (sinaps) yang jarang atau tidak terpakai akan musnah. Di sinilahpentingnya pemberian stimulasi secara rutin. Mengapa harus rutin? Karenasetiap kali anak berpikir atau mengfungsikan otaknya, maka akanterbentuk sinaps baru untuk merespons stimulasi tersebut. Berarti,stimulasi yang terus-menerus akan memperkuat sinaps yang lama sehinggaotomatis membuat fungsi otak akan makin baik.Mengenai stimulasi ini, para peneliti di Baylor College of Medicine,Houston, Amerika Serikat menunjukkan bahwa anak yang tidak banyakdistimulasi maka otaknya akan lebih kecil 30 persen dibandingkan anaklain yang mendapatkan rangsangan secara optimal.

Mana lebih besar pengaruhnya, faktor genetik atau lingkungan?Pertumbuhan dan perkembangan otak sangat tergantung pada kerja samaantara faktor genetik dan faktor lingkungan. Namun, berdasarkanpengamatan, faktor lingkungan ternyata paling banyak berperan dalammenentukan masa depan anak. Contohnya, lingkungan dengan suasana yangbaik dan menyenangkan, gizi baik, imunisasi, stimulasi dan kasih sayangyang cukup dapat mengoptimalkan perkembangan otak anak.Apakah kemampuan otak dapat berubah?Ya, setiap saat kemampuan otak bisa berubah. Pada saat lahir, anakmungkin sehat dan pintar. Namun, jika kemudian anak menderita penyakit,katakanlah radang otak, maka habislah sudah kemampuan otaknya, karenasel-sel yang rusak tidak dapat diganti. Misalnya, anak tak diimunisasi,lalu terkena campak atau penyakit lain yang bisa menyerang otak, makaotaknya juga takkan optimal lagi. Selanjutnya yang bisa dibangun kembaliadalah jaringan saraf anak tapi bukan sel otaknya.Bagaimanakah susunan otak itu?Secara sederhana, otak dibagi dalam 2 bagian, yaitu otak besar dan otakkecil. Otak besar berperan penting dalam kemampuan berpikir dan tingkatkecerdasan seseorang. Sedangkan otak kecil memiliki tanggung jawabsebagai pengontrol koordinasi dan keseimbangan.Selanjutnya, struktur otak terbagi menjadi 2 bagian, yaitu otak kiri dankanan. Masing-masing memiliki fungsi berbeda. Otak kiri berkaitan denganfungsi akademis seperti belajar berhitung (matematika), logika, membaca,menulis, menganalisa, dan mengembangkan kemampuan daya ingat. Sementara,otak kanan berkaitan dengan kreativitas, seperti seni atau olahraga.Bagaimana cara menstimulasi otak kiri dan kanan?Baik otak kiri maupun kanan membutuhkan stimulasi yang seimbang agarfungsi-fungsinya bisa berkembang secara optimal. Tak mungkin hanyamerangsang otak kiri atau otak kanan saja. Para pakar psikologi menilai,jika stimulasi dilakukan secara seimbang, maka tak hanya unsurkecerdasan yang akan meningkat melainkan kepribadian anak di kemudianhari.Contoh menstimulasi otak kiri dan kanan di antaranya ketika ibumenyusui, dendangkanlah lagu-lagu yang terasa nikmat serta belai dansentuhlah si bayi dengan lembut. Ajak pula si kecil berbicara meskipunia belum bisa menjawab ucapan ibu atau ayahnya. Nah, melodi dari laguakan menstimulasi otak kanan bayi, sedangkan lirik lagu yangdidendangkan ternyata mampu merangsang otak bagian kiri. Yang jelas,stimulasi terhadap bayi mesti dilakukan dengan suasana gembira, bermain,aman, dan nyaman.TENTANG SIALIC ACIDZat-zat nutrisi sangat berperan dalam mendorong proses tumbuh-kembangotak anak. Zat yang sudah dikenal perannya adalah asam lemak omega-3atau omega-6 yang banyak terdapat pada ASI. Zat ini di dalam tubuh bayiakan berubah menjadi AA dan DHA yang konon berfungsi dalam pembentukanmembran sel saraf. Lantaran itu, banyak susu formula yang menyertakan AAdan DHA dalam komposisi gizinya. Untuk diketahui, zat-zat lain yangbanyak terdapat dalam ASI juga mendorong peningkatan kecerdasan anak.Penelitian terbaru menyebutkan ada zat lain yang banyak terdapat diotak, terutama di lapisan otak bagian luar, yaitu sialic acid yang jugaterkandung dalam ASI. Fungsi sialic acid adalah membantu meningkatkankemampuan memori dan proses belajar pada anak. Tentu saja kemampuan iniberpengaruh pada kecerdasannya. Namun menurut Dwi Putro, pertumbuhan danperkembangan otak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Artinya, tak cumazat-zat nutrisi tertentu yang punya peranan dominan bagi tumbuh kembangotak, termasuk sialic acid ini.

No comments: